Meraba Alasan China Bersih-bersih Industri Hiburan
Pemerintah China sedang sibuk 'membersihkan' industri hiburan dalam beberapa pekan terakhir. Artis bermasalah hukum, diblokir. Artis dengan sikap politik 'salah', dihilangkan dari internet.
Acara-acara idol yang diduga berpotensi membuat penggemar toksik, dihentikan. Sistem pembelian album digital yang dinilai bisa membuat fan jadi berlebihan, diubah. Lagu karaoke yang dianggap mengancam keamanan, dilarang diputar. Hingga yang terbaru adalah melarang laki-laki yang berpenampilan feminin atau tidak maskulin tampil di televisi.
Banyak hal sejatinya mendorong bersih-bersih tersebut. Salah satunya adalah sejumlah kasus yang bertubi-tubi menyeret banyak artis papan atas China dalam beberapa bulan terakhir.
Sebut saja kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang menyeret Wu Yifan alias Kris Wu, skandal ibu pengganti dan dugaan penghindaran pajak Zheng Shuang, hingga kontroversi foto Zhang Zhehan di Kuil penghormatan untuk tentara Jepang.
Kondisi demikian membuat Pemerintah China turun tangan. Pemerintah yang dikuasai oleh Partai Komunis China ingin memastikan bahwa mereka bisa mengatur situasi yang dianggap "kacau" tersebut.
Mereka menilai situasi tersebut adalah "pengaruh negatif budaya selebriti di generasi muda". Mereka ingin keamanan politik dan ideologis dunia maya tetap terjaga.
Namun ragam skandal diyakini bukan alasan satu-satunya. Seruan Presiden China, Xi Jinping, baru-baru ini yang dilatarbelakangi masalah ekonomi juga dianggap sebagai salah satu pemantik aksi 'bersih-bersih' dunia hiburan.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat merupakan pilar utama Partai Komunis selama beberapa dekade. Namun pada Juli 2021, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II 2021 dilaporkan melambat.
Biro Statistik Nasional mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China pada periode April hingga Juni 2021 sebesar 7,9 persen, turun signifikan dari kuartal sebelumnya sebesar 18,3 persen. Padahal, China adalah satu-satunya ekonomi utama yang berkembang pada sepanjang 2020.
Kondisi itu membuat Presiden Xi Jinping kembali ke sistem 'pemerataan ekonomi' ala komunisme. Dia berjanji mendistribusikan kembali kekayaan di masyarakat. Ia memandang perlu mendorong orang serta perusahaan berpenghasilan tinggi untuk lebih banyak kembali ke masyarakat.
"Kemakmuran bersama adalah kemakmuran semua orang. Bukan kemakmuran segelintir orang," ujar Xi Jinping pada Agustus 2021.

Frasa kemakmuran bersama itu memiliki arti sejarah bagi China. Pemimpin China terdahulu, Mao Zedong, juga menggunakan frasa common prosperity untuk menggagas reformasi ekonomi yang mengambil alih kekuasaan dari tuan tanah dan petani kaya pada 1950-an.
Seruan tersebut pun kini tampak terimplementasi dengan menargetkan artis-artis berpenghasilan tinggi dan taipan bisnis. Seperti ketika eksistensi artis hit China Zhao Wei atau Vicki Zhao sepenuhnya hilang dari internet negara tersebut.
Vicki Zhao bersama suaminya Huang Youlong termasuk pasangan terkaya dan berpengaruh di China. Ia yang dikenal dunia berkat perannya sebagai Xiao Yanzi dalam Putri Huan Zhu (My Fair Princess) ini juga aktif sebagai pebisnis, sutradara, produser, dan penyanyi.
Berdasarkan China Daily pada 2014, Zhao Wei termasuk aktris dengan bayaran tertinggi di China. Kala itu, ia disebut mendapatkan 15 juta yuan atau sekitar US$2,5 juta untuk tampil dalam satu film.

Zheng Shuang juga menjadi artis berpenghasilan tinggi di China. Ia saat ini diperkirakan dibayar lebih dari US$24 juta untuk syuting 2,5 bulan drama romantis atau sekitar lebih dari US$300 ribu per hari.
Angka itu bagai langit dan Bumi bila dibandingkan dengan penghasilan 600 juta orang di China pada 2020 yang hanya US$140 per bulan, menurut laporan Perdana Menteri China Li Keqiang pada 2020 seperti dikutip dari CNN.
Ketimpangan itu yang dianggap sebagai pendorong Administrasi Radio dan TV Nasional (NRTA) merilis pengumuman terkait aturan bayaran para aktor dan bintang tamu yang diperketat. Lebih jauh, mereka meminta media menolak atau memboikot artis yang pamer kekayaan.
Pemerintah China juga mengincar para penggemar idol di sebelah...
Ikut Menyasar ke Penggemar BACA HALAMAN BERIKUTNYA
0 Response to "Meraba Alasan China Bersih-bersih Industri Hiburan"
Post a Comment