Senasib Duo Emiten Toto Sugiri DCII-EDGE Loyo Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten data center dan penyedia layanan cloud (komputasi awan) milik pengusaha Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan PT Indointernet Tbk (EDGE) sama-sama terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Kamis (2/9/2021).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DCII merosot 0,41% ke Rp 49.050/saham, melanjutkan pelemahan 2,86% pada perdagangan kemarin. Dengan ini, dalam sepekan saham DCII masih naik 3,75%, sementara dalam sebulan anjlok 16,86%.
Nilai transaksi saham DCII sangat mini, yakni Rp 98,60 juta dengan volume perdagangan baru 2.000 saham.
Pasca-pembukaan suspensi (penghentian perdagangan sementara) oleh bursa pada 12 Agustus 2021, nilai transaksi dan volume perdagangan DCII lebih kecil dari perdagangan sepanjang Juni lalu ketika saham ini mencatatkan reli yang 'gila-gilaan'.
Gambaran saja, ketika reli kenaikan saham pada 31 Mei sampai 16 Juni (di periode ini saham DCII melambung 414,16%) rerata nilai transaksi melonjak menjadi Rp 4,46 miliar dan rata-rata volume perdagangan 103.590 saham.
Sebagai informasi, BEI sempat 'menggembok' saham DCII sejak 17 Juni hingga 10 Agustus atau hampir 2 bulan seiring dengan kenaikan harga saham yang signifikan.
Setelah kembali beraktivitas, bursa memasukkan saham ini ke dalam kategori efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus atau mendapat notasi X besar pada 12 Agustus lalu.
Dalam penjelasan bursa, saham DCII masuk ke dalam kriteria nomor 10 dalam pemantauan khusus. Adapun poin nomor 10 menandakan suatu saham dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 hari bursa ursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Peraturan Nomor II-S tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus yang dikeluarkan pada 16 Juli 2021 menyebutkan, saham yang masuk ke dalam pemantauan khusus akan dikenakan batasan persentase auto rejection saham sebesar 10%.
Jadi, suatu saham dengan notasi X diperbolehkan naik hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) atau auto rejection bawah (ARB) masing 10%. Namun, khusus untuk aturan ARB, selama pandemi bursa telah memutuskan batas ARB maksimal untuk papan utama dan pengembangan adalah 7%.
Mengacu pada aturan ini, tidak mengherankan ketika saham DCII yang juga dipegang oleh bos Indofood, Anthoni Salim, ini hanya bisa naik 10% pada Selasa sampai Kamis pekan lalu.
Selain itu, seiring dengan adanya notasi khusus X ini tampaknya membuat transaksi saham DCII menjadi sepi. Contoh saja, pagi ini, antrean beli tertinggi ada di harga Rp 47.325/saham yakni sebanyak 21 lot, sementara antrean jual tertinggi sebanyak 46 lot di harga Rp 49.250/saham.
Setali tiga uang, saham EDGE turun 1,16% ke Rp 27.775/saham, setelah kemarin naik 3,02%. Dalam sepekan saham ini ambles 8,11%, sementara dalam sebulan terkikis 2,54%.
Nilai transaksi saham EDGE juga hanya Rp 154,48 juta dengan volume perdagangan 5.600 saham.
Nilai transaksi dan volume perdagangan saham EDGE cenderung turun pascareli kenaikan sepanjang awal Juni hingga awal Juli lalu, ketika didorong euforia kenaikan saham emiten 'saudaranya' DCII seiring masuknya Bos Indofood Anthoni Salim ke saham tersebut.
Kabar terbaru, Digital Edge (Hong Kong) Limited, pemegang saham baru EDGE, akan melakukan penawaran tender atau tender offer wajib atas saham EDGE yang beredar di publik.
Penawaran ini untuk membeli sebanyak-banyaknya 31.920.000 saham atau 7,9% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasi oleh perusahaan, tender offer ini akan dilakukan di harga Rp 12.927/saham. Dana yang disiapkan untuk penawaran wajib ini adalah senilai Rp 412,62 miliar.
Tender offer ini dilakukan lantaran terjadinya perubahan pengendali perusahaan ke Digital Edge (Hong Kong) Ltd (DE) yang menguasai kepemilikan sebesar 59,1% dari total saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
0 Response to "Senasib Duo Emiten Toto Sugiri DCII-EDGE Loyo Pagi Ini"
Post a Comment