BGS Cemas Lonjakan Covid Buat Kepala Negara Ogah Hadir KTT G20 di Bali
Pemerintah mengaku khawatir penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali melonjak akhir tahun ini. Sementara, tahun 2022 Indonesia bakal banyak menggelar acara berskala internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, lonjakan kasus Covid di Indonesia bisa membuat para kepala negara itu takut untuk datang ke Indonesia.
"Indonesia itu akan banyak event-event internasional di tahun depan. G20 itu banyak sekali, COP juga akan dilakukan di Indonesia, di Bali. Jadi saya benar-benar khawatir, kalau nanti Januari-Februari (kasus Covid) loncat, itu enggak ada yang mau dateng kepala negara G20 itu ke kita," ujar Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11).
Mencegah itu, Budi menegaskan pemerintah akan menerapkan kebijakan yang konservatif dalam menangani pandemi Covid. Gas dan rem yang selalu diungkapkan Presiden Joko Widodo harus menjadi pegangan.
Lebih lanjut, Budi meminta agar masyarakat tak euforia berlebihan menanggapi kasus Covid-19 yang melandai dalam beberapa waktu terakhir.
"Kemenkes di sini fungsinya sebagai rem, otomatis. Semua kenaikan kasus itu selalu terjadi sesudah penurunan. Karena kita euforia, kita lupa, kita ingin buru-buru terbuka, sehingga naik lagi. Dan itu terjadi terus sudah dua kali," ujar Budi.
Presiden RI Joko Widodo sebelumnya pada Minggu (30/10) di Roma menerima presidensi untuk pertemuan G20 yang akan diselenggarakan pada 2022. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak para kepala negara anggota untuk hadir di KTT G20 di Bali.
Jokowi mengatakan pertemuan G20 tahun depan akan fokus membahas pemulihan ekonomi dunia. Rencananya, negara-negara akan membahas pertumbuhan inklusif dan ramah lingkungan.
(dmi/wis)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "BGS Cemas Lonjakan Covid Buat Kepala Negara Ogah Hadir KTT G20 di Bali"
Post a Comment